1. Johann Wolfgang von Goethe (Skor IQ: 210)
Goethe,
seorang penyair, dramawan, novelis, ilmuwan, negarawan, kritikus dan
seniman amatir, adalah seseorang dijadikan sebagai figur literatur
Jerman di era modern. Ia adalah satu-satunya tokoh Jerman yang
reputasinya naik secara bersamaan baik di kancah nasional maupun
internasional sebagai seorang filsuf dan sekaligus komposer. Dalam
literasi budaya dengan tutur bahasa Jerman, ia memiliki posisi yang
begitu dominan, sejak abad 18 akhir, tulisan-tulisannya dikategorikan
klasik. Dalam sebuah sudut pandang bangsa Eropa ia muncul sebagai
central/pusat dan tidak dapat begitu saja dimengerti secara luas,
sebagai perwakilan dari pergerakan romantis.
2. Leonardo Da Vinci (Skor IQ: 205)
Leonardo
Da Vinci, seorang pelukis, penulis, pemahat, arsitek, dan insinyur
jenius yang berasal dari negeri pizza, Italia. Bahkan ada yang
mengatakan ia adalah seorang yang superjenius, karena ia lebih menonjol
dibandingkan dengan mereka yang memiliki kejeniusan. Ia juga yang
meletakan dasar-dasar idealnya seorang humanis sekitadi zaman
renaissans (zaman pencerahan). Dua dari beberapa mahakaryanya yang
popular adalah Perjamuan Terakhir (Last Supper) yang dibuat sekitar
tahun 1495 – 1498 dan Mona Lisa yang dikerjakan pada tahun 1503 hingga
1506. Beberapa buku catatannya pun menguak tabir semangat ilmu
pengetahuan dan beberapa penemuan mekanis yang futuristis. Dengan kata
lain pemikirannya lebih maju dibandingkan zamannya, sehingga banyak
temuannya yang bisa dinikmati oleh manusia abad-abad setelahnya.
3. Emanuel Swedenborg (Skor IQ: 205)
Ia
adalah ilmuwan berkebangsaan Swedia, mistikus kristiani, filsuf, dan
teolog yang sering menuliskan tafsiran Kitab Injil sebagai ucapan
Tuhan. Setelah kematiannya, para pengikut setia Swedenborg mendirikan
sebuah komunitas dengan nama Swedenborgian sebagai dedikasi terhadap
ajaran dan pemikirannya. Perkumpulan ini juga mendirikan gereja dengan
nama yang sama pula, Swedenborgians.
4. Gottfried Wilhelm von Leibniz (Skor IQ: 205)
Gottfried
Wilhelm Leibniz, lebih dikenal sebagai Leibnitz atau juga von Leibniz,
adalah seorang filsuf Jerman, dan seringkali menuliskan karyanya dalam
bentuk tulisan Latin dan Prancis. Ia adalah seorang mahasiswa hukum
dan filsafat, dan meraih dua gelar kewarganegaraan terhormat dari
pemerintah Jerman dan anggota keluarga Kerajaan Inggris. Ia memainkan
peranan penting dalam kancah politik Eropa dan diplomasi. Ia
mendapatkan tempat yang terhormat dalam bidang ilmu sejarah filsafat
dan sejarah matematika. Ia menemukan kalkulus lebih indipenden
dibandingkan dengan miliknya Newton bahkan salah satu notasinya
digunakan secara umum/luas. Ia menemukan pula sistem biner dan cikal
bakal komputerisasi di bidang arsitektur. Di dalam ilmu filsafat ia
dikenal dengan optimismenya. Ia menyatakan bahwa diri kita adalah
semesta.
5. John Stuart Mill (Skor IQ: 200)
John
Stuart Mill adalahs seorang Filsuf Inggris, ahli ekonomi, dan seorang
pemapar dari utilitiranisme. Ia juga seorang jurnalis terkemuka di
zaman reformasi abad 19, dan masih diingat sebagai seorang logis dan
juru teori ilmu etika. Di zamannya ia adalah seorang manusia yang
sederhana dalam menjalani kehidupan. (**)
No comments:
Post a Comment